Jakarta, Djatinegara. com –
Seorang pesepeda dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti uji coba jalur road bike Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada Minggu (23/5) pagi. Korban diduga mengalami serangan jantung.
Pesepeda tersebut ditemukan tidak sadarkan diri di JLNT Casablanca menuju Sudirman, Jakarta Pusat.
“Kami mendapatkan informasi dari para pesepeda bahwa ada seorang pesepeda tidak sadarkan diri di lintasan [dugaan serangan jantung],” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rudy Saptasi, pada CNNIndonesia.com.
Bersepeda memang menjadi salah satu olahraga ideal untuk menjaga kesehatan. Olahraga jenis ini dapat dilakukan dengan intensitas ringan dan memberikan manfaat positif untuk suasana hati.
Namun, dalam kondisi tertentu, olahraga, termasuk bersepeda, juga bisa menimbulkan bahaya. Seseorang disarankan untuk mengenal ciri-ciri tubuh saat sudah terlalu lelah berolahraga.
Dalam sebuah wawancara bersama CNNIndonesia.com, ahli kedokteran olahraga, Michael Triangto berbagi cara untuk mengetahui kondisi tubuh saat telah lelah berolahraga.
Cara pertama, kondisi tubuh dapat diketahui dengan meraba denyut nadi. Untuk tujuan kesehatan, olahraga seyogianya dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Untuk [tujuan] sehat, zona latihan kita berada 50-70 persen dari denyut jantung maksimal,” ujar Michael.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan teknologi pengukur denyut jantung digital. Alat ini bisa dipasang di bagian tubuh seperti lengan.
Cara kedua, seseorang bisa mendeteksi kelelahan melalui sinyal-sinyal yang dikeluarkan tubuh. Sebagai contoh, gejala perasaan sesak atau rasa sakit yang tak biasa di bagian dada.
Perasaan sesak atau rasa sakit yang tak biasa, lanjut Michael, dapat menjadi bahasa tubuh yang memberitahukan bahwa ada sesuatu yang berbahaya. “Itu [gejala] menyuruh kita berhenti dulu, sehingga kita bisa terhindar dari bahaya,” katanya.