Jakarta, Djatinegara.com – Australia memutuskan menutup kedutaan besarnya di Kabul, Afghanistan, karena potensi ancaman keamanan yang meningkat menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara itu.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, kedubes akan ditutup sementara waktu mulai 28 Mei mendatang karena keamanan lingkungan yang semakin tidak pasti “sehubungan dengan penarikan pasukan internasional” dalam waktu dekat.
“Australia berharap tindakan ini akan bersifat sementara dan kami akan melanjutkan kehadiran permanen di Kabul setelah keadaan memungkinkan,” kata Morrison di Canberra pada Selasa (25/5
Selain kedubes, ribuan pasukan Australia juga mengakhiri misinya di Afghanistan. Tanpa pasukan AS dan negara lainnya, Morrison menganggap “lingkungan keamanan Afghanistan semakin tidak pasti.”
“Pemerintah telah diberi tahu bahwa pengaturan keamanan tidak dapat diberikan untuk mendukung kehadiran diplomatik kami yang sedang berlangsung,” ucap Morrison.
Amerika Serikat memang sudah resmi mulai menarik pasukannya dari Afghanistan. Sebagian besar tentara AS dikabarkan akan keluar Afghanistan per 11 September 2021, bertepatan dengan 20 tahun serangan 11 September yang memicu invasi ke negara di Asia Selatan tersebut.
Langkah tersebut dinilai sejumlah pihak semakin menggambarkan masa depan tidak pasti bagi negara yang selama ini dilanda perang sipil itu.
Penarikan pasukan AS juga disebut semakin memperbesar peluang Afghanistan jatuh ke dalam cengkeraman kelompok Taliban.
Selama pasukan asing dikerahkan di Afghanistan saja, pemerintah sah dan pejabat keamanan negara itu tetap lemah menghadapi gempuran Taliban dan kelompok milisi lainnya.