Jakarta, Djatinegara.com – Turki berencana mengekspor setidaknya 24 pesawat nirawak atau drone ke Polandia.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan ini menjadi langkah perdana Turki mengekspor senjata ke negara anggota NATO dan Uni Eropa.
“Dengan langkah-langkah yang telah kami ambil dalam 19 tahun terakhir (dalam industri pertahanan), kami tidak hanya mengakhiri tahun-tahun keteledoran, tetapi juga membawa negara kami ke liga raksasa dalam bidang ini,” kata Erdogan dalam jumpa pers dengan Presiden Polandia Andrzej Duda, yang tengah berkunjung ke ankara, Senin (24/5).
Pada akhir pekan lalu, Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak, mengumumkan negaranya akan membeli 24 drone Bayraktar TB2 dari Turki.
Bayraktar TB2 adalah drone dengan ketinggian kelas menengah yang mampu dikendalikan dari jauh.
Dikutip kantor berita Anadolu, drone bersenjata Bayraktar TB2 dikembangkan oleh produsen industri pertahanan terkemuka Turki, Baykar.
Militer Turki telah menggunakan drone buatan dalam negerinya itu selama bertahun-tahun dalam operasi antiteror di perbatasan terutama mencegah teroris menyelundup masuk dari perbatasan Suriah.
Saat ini, Bayraktar TB2 juga digunakan secara aktif oleh Qatar, Ukraina, dan Azerbaijan.
Bayraktar dianggap battle proven atau terbukti dalam peperangan, karena disebut menjadi salah satu alutsista yang membantu kemenangan Azerbaijan melawan Armenia di Nagorno-Karabakh pada akhir 2020.
Drone tersebut juga dioperasikan militer Ukraina dalam menghadapi Rusia.
Selain kerja sama pertahanan, Erdogan menekankan Turki dan Polandia berencana “berjalan dengan tegas” mencapai target volume perdagangan bilateral senilai US$10 miliar.
Sementara itu, Duda menuturkan Turki adalah “sekutu terkuat” Polandia di Asia dan berterima kasih kepada Erdogan karena selama ini jet-jet tempur Ankara terlibat dalam misi patroli wilayah udara NATO.