Jakarta, Djatinegara.com – Usai menyinggung soal diduga sumbangan ‘prank Rp2 Triliun’ (2 T) dari pengusaha Tionghoa Akidi Tio, Ade Armando lanjut melontarkan argumennya tentang pengusaha Tionghoa dan pribumi.
Melalui cuitan akun Twitter-nya @adearmando1, dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut membandingkan sumbangan dari pengusaha-pengusaha Tionghoa dengan pribumi.
Mengutip berita sumbangan konglomerat dengan Yayasan Buddha Thu Chi sebesar Rp500 miliar untuk penanganan Covid-19, Ade Armando menilai jika donasi dari para pengusaha Tionghoa terpantau sangat besar dan ia berharap pengusaha pribumi juga ikut tergerak.
“Memang sih ada prank. Tapi faktanya sumbangan pengusaha Tionghoa ya gede banget,” kata Ade Armando dikutip Djatinegara pada 3 Agustus 2021.
“Kalau mau kumulatif sejak awal Corona ya udah triliunan. Mudah-mudahan pengusaha ‘pribumi’ ikut tergerak,” lanjutnya.
Cuitan dosen UI tersebut sontak membuat netizen semakin geram.
Rata-rata dari mereka menganggap jika apa yang dikatakan Ade Armando itu hanyalah ungkapan untuk berkelit saja, lantaran ia sudah kena prank 2 T Akidi Tio.
“Ngeles adalah jalan ninjaku… Walopun kedunguanku katanya aku dosen intelek,” sindir akun @priyayi_jogja.
“Udah terlanjur malu ya pak?” kata akun @GalangCitaka.
“Apalagi kalau jumlaj prank di akumulatif pasti jumlahnya lebih besar lagi dan sebanding dengan rasa malunya,” imbuh akun @mukidi29472866.
“Sudahlah Dek. Introspeksi. Kenapa bisa selalu kena prank. Apakah karena terlalu tinggi menilai diri sendiri? Mungkin lho,” tambah akun @djikosulistyono.
Seperti diketahui, Ade Armando sempat memuji keluarga pengusaha Akidi Tio yang telah menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
Akan tetapi, sumbangan tersebut diduga fiktif dan hoaks. Anak dari Akidi Tio, Heriyanti, pun kabaranya telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus hoaks ini.
Discussion about this post