Jakarta, Djatinegara.com – IAAC Gelar Forum group disscusion (FGD) menyoal kegaduhan yang terjadi pada Komisi Pemberantasam Korupsi.
Institute for act against corruption (IAAC) mengelar FGD Tersebut di gedung juang jakarta Pada 18 april 2023 rabu sore.
Dalam agenda diskusi publik bertema “Menjaga Transformasi, Sinergitas dan Independensi Pemberantasan Korupsi ditengah ancaman intervensi dan polemik” yang dihadiri oleh para narasumber dari pengamat, akademisi dan politisi itu menghasilkan sebuah narasi pencerahan baru terkait polemik yang menyeramg KPK belakangan ini.
Ketua Umum DPP FOKSI menilai kerja baik KPK Dalam transformasi paska Revisi UU Tindak Pidana Korupsi Ini sudah mengalami perbaikan dan berjalan dengan Transparansi namun ada konflik interest paska pengembalian Brigjen Endar ke Mabes Polri.
Polemik ini menghadirkan sebuah diskursus dan dugaan yang mengarah pada Intervensi yang terjadi antar lembaga penegakan Hukum.
“Dari tengang waktu yang terjadi paska terbitnya surat dan penetapan PLT direktur penyelidikan ada Isu yang digoreng terkesan dipaksakan untuk menjatuhkan ketua KPK dari Jabatannya” ungkap cak Natsir Sahib Ketua umum DPP FOKSI.
Terbukti tengat waktu antara surat dan pencopotan Brigjen Endar terjadi kegaduhan dengan Aksi Masa yang patut diduha di gerakan untuk intervensi dewan pengawas sehingga menimbulkan kegaduhan yang berkepanjangan.
Natsir Meminta KPK Harus Fokus dab jangan terganggu oleh upaya intervensi yang di lakukan karena impactnya adalah Negative Isu sehingga menganggu kinerja penegakan Hukum dan berpotensi menyebabkan kegaduhan cicak Vs Buaya Jilid selanjutnya.
Saya minta Kapolri mengarahkan kepada jajarannya untuk berhenti melakukan kegiatan yang dapat membahayakan stabilitas Negara sehingga menyebabkan kegaduhan dan minta sinergitas lebih di utamakan daripada egosektoral yang terjadi.
Kepolisian harus kembali ke khitohnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban jangan malah menjadi aktor yang menyebabkan kegaduhan dimasyarakat karena ada dugaan kekuatan dari lembaga dan Jenderal Dijajaran Kepolisian yang bergerak memunculkan isu sehingga menyebabkan kegaduhan yang berjalan tanpa instruksi dan diluar pengetahuan Kapolri.
Selain Muhammad Natsir Sahib, Emrus Sihombing mengatakan bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan ada upaya yang mengarah pada intervensi yang jelas jelas bermuatan politis.
Menurut Emrus, apa yang dilakukan oleh mereka telah mencederai institusi KPK yang telah bekerja optimal dalam memberantas korupsi.
Selain Emrus Sihombing Mardani Ali Sera meminta seluruh pihak menjaga kerja kerja nyata pemberantasan Korupsi.
selanjutnya Pengamat Politik Direktur Eksekutif Lingkar Madani Meminta Masyarakat untuk bersama sama mengawasi pemberantasan korupsi sebagai musuh bersama yang membuat Rakyat Susah
Pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan jika sudah seharusnya rakyat mendukung dan menjaga intitusi KPK agar tugas memberantas korupsi dapat berjalan baik.
Ray Rangkuti juga menambahkan, bila KPK adalah lembaga independen yang tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun.
“KPK kan lembaga independen, jangan lah diintervensi, harusnya kita dukung KPK agar mereka bisa fokus bekerja memberantas korupsi”
Acara Ditutup dengan pembacaan dan penandatanganan Petisi untuk mendukung kerjasama lembaga dan dukungan melawan Intervensi KPK sebagai lembaga Independent yang memberantas Korupsi.
Discussion about this post