Jakarta, Djatinegara.com – Kemunculan varian Delta Covid-19 membuat kasus di sejumlah negara meningkat secara drastis. Menteri Koordinator Bidang Marves yang juga Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahaya varian tersebut.
Menurutnya varian Delta itu bisa membuat saturasi oksigen menurun secara cepat. Berdasarkan riset, varian tersebut bisa memperbesar peluang orang yang terpapar menjadi masuk ke rumah sakit karena saturasi turun.
“Varian delta ini sangat cepat buat turun saturasi (kadar oksigen di dalam darah),” kata Luhut dalam konferensi per digital di Jakarta, dikutip Rabu (4/8/2021).
Dengan bahaya tersebut, pentingnya isolasi pasien positif terpusat khususnya untuk pasien beresiko tinggi ataupun jika di rumah tinggal bersama ibu hamil serta orang tua dengan komorbid. Pada fasilitas tersebut memiliki dokter, obat dan konsumsi pasien.
Luhut menjelaskan dengan melakukan testing sebanyak mungkin jadi akan bisa dipisahkan orang sakit dengan keluarganya. Ini membuat klaster penularan di keluarga bisa dikurangi dan menurunkan rasio orang meninggal.
“Dengan testing sebanyak mungkin sehingga pastikan pisahkan orang yang kena dari keluarganya sehingga klaster keluarga bisa dikurangi dan hindari orang meninggal karena rasio turun dan baru ke RS karena keterlambatan,” jelas Luhut.
Sebagai informasi, laporan internal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga menyinggung soal varian Delta. Lembaga itu mengingatkan ada kemungkinan varian Delta lebih parah dari versi virus yang ada sebelumnya.
Varian Delta ini membuat orang terinfeksi memiliki peluang lebih besar dirawat di rumah sakit jika dibandingkan pada orang yang terpapar varian sebelumnya. Temuan itu mengutip penelitian dari Kanada, Singapura dan Skotlandia.
Varian Delta ini memang membuat banyak negara harus menghadapi lonjakan kasus. Selain di China, Amerika Serikat juga mengalami kenaikan kasus secara signifikan.
Discussion about this post