Jakarta, Djatinegara.com – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pembangunan Jaya Ancol mengangkat Thomas Trikasih Lembong sebagai Komisaris Utama emiten berkode PJAA ini.
Plt Kepala BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Riyadi mengatakan, pengangkatan Thomas Lembong sebagai Komisaris Utama tidak lepas dari kebutuhan Ancol terhadap jejaring yang luas untuk investasi pengembangan usaha.
Menurut Riyadi, kompetensi sekjend Eksternal PB HMI Apresiasi Anies angkat Pengelola Asset Para Obligor BLBI jadi komut ancol yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM, serta lebih dari 20 (dua puluh) tahun mengabdi di investment banking dan hedge fund industry, termasuk Morgan Stanley dan Farallon Capital LLC dapat membuat Ancol lebih baik lagi.
Disisi lain Wasekjend Eksternal PB HMI, Yaser Hatim juga berpendapat bahwa pengangkatan Thomas Lembong sebagai Komisaris Utama Ancol adalah upaya DKI Jakarta untuk menghasilkan gagasan-gagasan kreatif yang dirasa masih sangat kurang dalam pendapatan daerah.
“DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan memang terlihat ada yang kurang ya dalam pemasukan daerah, selain juga mungkin karena Covid-19. Semoga Thomas Lembong dapat memecah kebuntuan di Ancol yang masih terlihat kurang optimal, padahal sumber daya besar,” tutur Yaser Hatim.
Kemudian Yaser Hatim juga menyorot latar belakang Thomas Lembong yang pernah mengelola asset para para obligor BLBI di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Dimana jabatan yang dipegangnya waktu itu adalah Kepala Divisi Asset Management Investment (AMI) BPPN.
“Sudah tepatlah Anies angkat Thomas Lembong, dia pernah mengelola asset para obligor BLBI. Jadi, semoga ditangan Thomas Lembong, Ancol lebih baik dan mempengaruhi keuangan DKI Jakarta menjadi sehat. Malu kan kalau Gubernurnya kelihatan seakan-akan DKI ini tidak punya uang, sampai mau minta bantuan ke asing dan gosipnya ada kemungkinan mau sampai potong tunjangan kinerja PNS lagi,” kata Yaser Hatim.
Discussion about this post