Bogor, Djatinegara.com – Situasi kemacetan parah yang terjadi di kawasan Puncak pada akhir pekan kemarin, rupanya membuat Satlantas Polres Bogor mempertimbangkan penerapan ganjil genap.
Demikian seperti yang disampaikan oleh Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Pranata, seperti dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
“Iya akan ada opsi ganjil genap. Hari ini kami akan kaji dulu, setelah itu sosialisasi dan diuji cobakan,” jelas Dicky.
Mencuatnya rencana penerapan ganjil genap pada kawasan Puncak ini dipicu adanya kemacetan parah hingga 5 kilometer yang terjadi pada akhir pekan lalu. Kepadatan itu diduga diakibatkan sudah turunnya status PPKM di Kabupaten Bogor atau kawasan Puncak dari Level 4 menjadi Level 3.
“Pantauan saya memang terjadi peningkatan signifikan. Tetapi untuk perbandingan apakah kemarin puncaknya (kepadatan) atau tidak, kami belum bisa menyimpulkan, karena harus melihat data-datanya,” kata Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor, Ipda Ardian.
Siapkan Opsi Pembatasan Mobilitas Lain
Selain opsi ganjil genap, Polres Bogor rupanya juga telah menyiapkan dan mengkaji opsi pembatasan mobilitas lainnya. Diharapkan, hasil kajian itu dapat segera diterapkan pada akhir pekan mendatang.
“Kita masih perlu evaluasi Minggu ini bagaimana, kalau memang penuh lagi ya bisa opsikan ganjil genap. Selain itu, kan ada banyak opsi lain, bisa ganjil genap, bisa swab antigen atau swab PCR,” ujar Kapolres Bogor, AKBP Harun.
Dengan adanya kebijakan ganjil genap atau opsi pembatasan mobilitas lainnya, Harun berharap kepadatan serta kemacetan parah yang terjadi di kawasan Puncak bisa teratasi.
Dirinya juga mengaku cukup khawatir apabila situasi kepadatan itu tak cepat diatasi, bukan tidak mungkin kasus COVID-19 akan kembali meningkat.
Discussion about this post