Deli Serdang, Djatinegara.com – Pondok Pesantren Saifullah Peringati Maulid Nabi Sebagai Pendidikan Karakter.Selain mengamalkan sunah-sunah dan bershalawat atas Nabi Muhammad SAW, masih banyak cara lain untuk mewujudkan rasa cinta kepadanya, namun secara artifisial dengan melaksanakan peringatan hari lahirnya juga dapat menumbuh kembangkan rasa cinta kepadanya.
Tepat di malam 12 Rabiul Awal 1443 H., tanggal 19 Oktober 2021 M santri dan santriwati rayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bukti nyata cintanya kepada baginda Rasulullah SAW.
Ki Roso Suyetno dalam uraian hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Saifullah An-Nahdliyah mengajak para santri untuk tidak ikut latah seperti kebanyakan orang yang menbid’ahkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW bahkan sampai-sampai bershalawatan juga dibid’ahkan.
“Cermati baik-baik perintah Allah SWT., dalam surat al-ahzab ayat 56 dan dalam bacaan tahiyyat di setiap shalat yang kita kerjakan setiap waktunya bacaan “assalamu alaika ya rasulallah” ini juga lafal shalawat”. ujar Ki Roso Suyetno
Kyai Amir Panatagama dalam sambutannya selaku Pimpinan Pesantren menegaskan bahwa ketika kita bershalawat kepada baginda rasulullah maka hadirlah beliau dihadapan kita karena hakikatnya, baginda rasul Nabi Muhammad SAW masih hidup sebagaimana Imam Suyuthi berkata bahwa dari hadis-hadis yang dikumpulkan.
“Nabi kita Muhammad SAW adalah hidup dengan jasad dan ruhnya dan beliau bertasharruf berbuat apa yang diinginkan di seluruh penjuru bumi dan langit, haibah dan kewibawaan beliau masih sama persis seperti sebelumnya, beliau tidak bisa dilihat mata seperti para malaikat akan tetapi sebagian hamba-hamba Allah yang diberi kemuliaan dan kekhususan akan dibukakan hijabnya oleh Allah SWT sehingga bisa melihatnya. ujar Kyai Amir
Dalam peringatan ini Rio Sekretaris Camat mewakili Camat Kecamatan Namorambe memberikan tindasan juga agar mengupayakan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diselenggarakan tepat waktu pada tanggal kelahiran nabi agar tidak menduakan dengan kepentingan lain sebagai bukti bahwa kita benar-benar mengagungkannya.
“Secara logisnya kita bisa membayangkan bagaimana kalau kita punya orang yang paling kita cintai dan merayakan ultahnya tidak tepat pada waktunya, maka kita akan dianggap sebagai orang yang tak memperhatikannya”. tegas Rio
“Alhamdulillah meskipun hujan deras yang mengguyur lingkungan pesantren, namun tetap kegiatan peringatan Maulid Nabi berjalan dengan lancar sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan, dan dihadiri juga oleh Kepala dan Sekretaris , serta Babinsa Desa Batu Gemuk”. tambah Rio
Discussion about this post