Padang, Djatinegara.com – Pada ajang pemilihan Uda Uni sumatera Barat 2021 yang diselenggarakan di Padang Convention Center terlihat ada sebuah kejanggalan yang begitu kasat, pemilihan ini diikuti oleh 17 Pasang dari Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat, dari 17 Pasang juri memilih 10 Pasang untuk lanjut ketahap berikutnya, salah satunya adalah Uni Mutiara dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Dari 10 Pasang dikerucutkan lagi menjadi 6 Pasang oleh dewan Juri, namun ada yang aneh saat penentuan 6 Besar pemilihan Uda Uni Sumatera Barat, karena ada pengulangan dan penambahan satu kandidat calon Uni yang berasal dari Kabupaten Agam, sehingga dalam babak 6 besar, terdapat 7 Uni dan 6 Uda, hal ini jarang terjadi dalam pemilihan uda dan uni Baik dari Kabupaten/ Kota maupun Provinsi. Uni Kab. Pesisir Selatan juga masih mengisi 6 besar dalam 2 kali pemanggilan dari dewan Juri.
Saat penentuan pemenang baik harapan 1,2,3, Wakil 2, Wakil 3 dan Pemenang Uda Uni Sumbar, ada 6 Pasang yang akan mengisi Jabatan, namun dikarenakan ada 7 Uni dan 6 Uda, ada satu Uni yang terbuang atau tereleminasi, dan itu terjadi pada Uni Mutiara sebagai Perwakilan dari Kabupaten Pesisir Selatan.
“Berdasarkan analisa Saya Juri tidak objektif dalam menilai kontestan Uda uni. Pertama kami dari kabupaten pesisir Selatan merasa dipermainkan dan di permalukan, Bukan karena kalah. Tapi rasanya tidak rasional kontestan kami dibuang ketika berada tiga besar. Anehnya, kalau memang uni perwakilan kami tidak lolos. Kenapa tidak digagalkan pada saat 6 besar padahal udah 2 kali pemanggilan. dan kenapa di 3 besar ? Dan tidak ada penjelasan sama sekali baik dari dewan juri dan panitian. “ ujar Ridho
Ridho menambahkan dalam pemilihan uda uni sumbar ini adanya pihak luar yang ingin uda uni Kabupaten/Kota nya menang. Sehingga adanya sebuah sistem yang tidak beres terjadi di depan mata penonton.
“Dan ini seperti ada sebuah sistem yang telah dirancang, biasanya babak 6 besar itu semua pasangan medapatkan kategori, tapi karena ada Penambaha Uni menjadi 7 akhirnya Pihak kami yang dirugikan, Jadi kami merasa ini ada yang tidak beres, dan menimbulkan sentimen pada penonton. Terutama pendukung pesisir selatan.” Tutup Ridho yang juga putra pesisir selatan
Namun Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat juga sudah menyatakan permintaan maaf dan meminta pihak penyelenggara dan dewan juri untuk menjalaskan apa yang terjadi, sampai saat ini Uni Kabupaten Pesisir belum mendapat kejelasan dari peristiwa tadi malam .
Discussion about this post