Jakarta, Djatinegara.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah meluncurkan program beasiswa mobilitas internasional mahasiswa Indonesia atau atau Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang juga masuk dalam beasiswa LPDP. Untuk tahun pertama, beasiswa ini akan diberikan pada 1.000 mahasiswa.
Direktur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Dwi Larso menuturkan, target beasiswa IISMA tahun ini diberikan kepada 1000 mahasiswa se-Indonesia.
Ia menjabarkan, pendanaan beasiswa mobilitas internasional mahasiswa Indonesia IISMA ini mencakup uang pendaftaran dan SPP yang akan dibayarkan langsung ke perguruan tinggi mitra luar negeri, biaya perjalanan berupa tiket pesawat PP kelas ekonomi dari kota asal di Indonesia ke ke kota tujuan belajar, biaya hidup bulanan di negara tujuan belajar, dan asuransi kesehatan selama mengikuti program.
Di samping itu, karena merupakan bagian beasiswa LPDP, maka institusi ini juga membiayai biaya tes PCR sebelum berangkat ke negara tujuan dan saat akan kembali ke Indonesia bila diperlukan, biaya penerbitan bisa negara tujuan, dan biaya keadaan darurat mahasiswa secara kolektif.
“Jadi mahasiswa hanya perlu mengkhawatirkan dan memperjuangkan selama proses seleksi agar bisa diterima di program ini, kemudian kami akan men-support putra-putri terbaik bangsa ini mendapat experience di luar negeri,” kata Dwi dalam peluncuran IISMA yang digelar secara virtual, Selasa (11/5/2021) yang juga dihadiri Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek Nizam menuturkan, IISMA adalah beasiswa pemerintah untuk mahasiswa belajar satu semester di perguruan tinggi dunia. Capaian pembelajaran selama masa beasiswa disetarakan hingga 20 SKS di kampus asal sebagai implementasi dari Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka Kemdikbudristek.
Adapun Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek Aris Djunaidi menuturkan, saat ini ada 73 perguruan tinggi dunia dari 31 negara yang bekerjasama sebagai mitra beasiswa IISMA yang merupakan bagian dari beasiswa LPDP.
“Di masa pandemi, memang ada 13 perguruan tinggi yang belum mengizinkan (perkuliahan tatap muka), tetapi 60 perguruan tinggi siap untuk menerima mahasiswa kita belajar ke sana. Targetnya 1000 mahasiswa. Di mana 60 perguruan tinggi tersebut sudah mengirimkan proposal dan protokol kesehatan yang harus ditempuh mahasiswa sebelum berangkat dan juga ada berbagai syarat tertentu,” kata Aris
Ia menuturkan, beberapa negara mitra beasiswa IISMA yang masuk dalam program beasiswa LPDP ini di antaranya Inggris, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, dan Korea Selatan. “Sementara Australia dan New Zealand masih belum,” jelas Aris.