Tuesday, February 7, 2023
  • Login
Djatinegara | Jatinegara
  • Nasional
  • Internasional
  • Jatinegara
  • Ekonomi & Bisnis
  • Megapolitan
  • Polhukam
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Pariwisata
  • Teknologi
  • Olahraga
No Result
View All Result
Djatinegara | Jatinegara
  • Nasional
  • Internasional
  • Jatinegara
  • Ekonomi & Bisnis
  • Megapolitan
  • Polhukam
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Pariwisata
  • Teknologi
  • Olahraga
No Result
View All Result
Djatinegara | Jatinegara
  • Nasional
  • Internasional
  • Jatinegara
  • Ekonomi & Bisnis
  • Megapolitan
  • Polhukam
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Teknologi
  • Olahraga
ADVERTISEMENT
Home Polhukam

Novel Curiga Terjadi Persekongkolan Pimpinan KPK dan Koruptor

Redaksi by Redaksi
26 May 2021
in Polhukam, Nasional
0
Novel Curiga Terjadi Persekongkolan Pimpinan KPK dan Koruptor
107
VIEWS
ADVERTISEMENT

Jakarta, Djatinegara.com  – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berembuk dengan Kemenpan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengenai nasib 75 pegawai lembaga antirasuah yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk alih status jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hasilnya, berdasarkan rapat di Gedung BKN pada Selasa (25/4), para pimpinan lembaga pemangku kepentingan pamong praja itu memutuskan 24 di antaranya masih bisa dibina untuk jadi ASN, sementara 51 yang lain sudah tidak karena berstatus ‘merah’.

Menyikapi hal tersebut sejak awal, penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pihaknya mencurigai sejak awal mengenai persekongkolan di dalam KPK dengan koruptor. Oleh karena itu, sambungnya, rentetan aksi 75 pegawai yang tak lolos TWK selama ini adalah untuk pula menggali dugaan persekongkolan oknum-oknum tersebut.

Baca juga

Ini wanita Lampung yang siap menuju Senayan melalui Partai Golkar Dapil Lampung 1

Dituduh Mencuri Kambing Pulang Jadi Mayat, Keluarga laporkan Kapolres Lampung Utara ke Div Propam Mabes Polri

Delapan Pengurus DPD Bapera Kabupaten Kota se-Riau Dilantik, Ini Pesan Ketum Fahd A Rafiq

“Yang menarik begini, selama ini upaya untuk menyingkirkan orang-orang baik di KPK dilakukan oleh koruptor. Dan kali ini pimpinan KPK yang melakukan, jadi menarik tuh,” katanya kepada wartawan, Selasa.

“Itu [hubungan antara koruptor dengan pimpinan KPK] yang kami ingin gali. Makanya kami ke beberapa lembaga negara lain untuk melakukan investigasi dalam rangka memastikan itu. Saya menduga ada, tapi sesuatu harus dibuktikan,” lanjutnya.

Ia juga ingin memastikan kemungkinan serangkaian tindakan dan sikap yang dilakukan pimpinan KPK terkait isu penonaktifan 75 pegawai tersebut memang dirancang para komisioner itu untuk menyingkirkan mereka.

Termasuk pula keputusan KPK bersama BKN dan Kementerian PANRB yang berkeras 51 dari 75 pegawai tersebut tidak bisa bekerja kembali di lembaga antirasuah. Menurutnya keputusan itu janggal.

“Kalau [dugaan] itu benar, artinya apa yang dirancang oknum pimpinan KPK ini suatu kejahatan besar,” kata mantan perwira polisi dengan pangkat terakhir komisaris tersebut.

ADVERTISEMENT

Novel menilai insiden ini merupakan upaya mematikan pemberantasan korupsi dengan tahap demi tahap. Dan ini, menurutnya adalah tahapan akhir dalam upaya tersebut.

“Dan kalau dikatakan siapa yang akan rugi? Ya yang akan rugi kita semua,” tuturnya.

Meski begitu, Novel memastikan ia bersama pegiat anti korupsi lainnya akan terus memperjuangkan pemberantasan korupsi hingga ke fase paling akhir.

Novel sendiri merupakan satu diantara 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Hari ini, Selasa (25/5), KPK-PAN RB-BKN memutuskan 51 dari 75 pegawai tersebut tidak bisa kembali bekerja di KPK. Namun, sejauh ini belum diketahui sejumlah nama yang masuk ke dalam daftar 51 orang tersebut.

ADVERTISEMENT

Tudingan Fase Akhir Penyingkiran Orang Baik

Lebih lanjut, Novel juga menilai apa yang telah terjadi dalam rapat di gedung BKN hari ini adalah fase terakhir penyingkiran pegawai KPK untuk melemahkan pemberantasan korupsi.

“Saya melihat tegas ada agenda khusus dari pimpinan KPK untuk menyingkirkan tadi. Saya katakan oknum, karena yakin tidak semua itu. Dengan adanya keputusan tadi, rilis tadi, itu menggambarkan bahwa pimpinan KPK memang punya agenda itu,” katanya kepada wartawan.

“Artinya saya mau katakan, bahwa ini merupakan fase akhirlah untuk menyingkirkan efek jera,” lanjut dia.

Novel menilai gelagat itu sudah terlihat sejak pimpinan KPK menetapkan Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2021 yang menetapkan TWK sebagai salah satu dasar pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN.

“Peraturan komisi yang dijadikan dasar, yang saya katakan ada pasal selundupan KPK yang membuat. Arahan presiden juga kepada pimpinan KPK,” duga Novel.

Dugaan itu, kata dia, kemudian semakin kuat ketika KPK-BKN-PANRB tidak mengindahkan pernyataan Presiden Joko Widodo agar tidak menjadikan TWK sebagai dasar pemecatan pegawai KPK.

“Artinya memang kengototan ini mesti ada kaitan dengan suatu hal. Tentunya ini menjadi hal yang penting untuk kita lihat, bahwa ada kepentingan apa dengan ngototnya itu ya,” tambah dia yang sempat mendapatkan teror penyiraman air keras tersebut.

CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri untuk meminta klarifikasi, namun yang bersangkutan belum merespons meski sudah dihubungi melalui aplikasi pesan maupun sambungan telepon sejauh ini.

Redaksi

Redaksi

Recommended For You

Ini wanita Lampung yang siap menuju Senayan melalui Partai Golkar Dapil Lampung 1
Nasional

Ini wanita Lampung yang siap menuju Senayan melalui Partai Golkar Dapil Lampung 1

6 February 2023
Dituduh Mencuri Kambing Pulang Jadi Mayat, Keluarga laporkan Kapolres Lampung Utara ke Div Propam Mabes Polri
Nasional

Dituduh Mencuri Kambing Pulang Jadi Mayat, Keluarga laporkan Kapolres Lampung Utara ke Div Propam Mabes Polri

3 February 2023
Delapan Pengurus DPD Bapera Kabupaten Kota se-Riau Dilantik, Ini Pesan Ketum Fahd A Rafiq
Nasional

Delapan Pengurus DPD Bapera Kabupaten Kota se-Riau Dilantik, Ini Pesan Ketum Fahd A Rafiq

1 February 2023
PTKP SEMMI Jaktim : Kenaikan Biaya Haji Apakah Untuk Menutupi Dugaan Anggaran Yang Telah Di Korupsi ?
Nasional

PTKP SEMMI Jaktim : Kenaikan Biaya Haji Apakah Untuk Menutupi Dugaan Anggaran Yang Telah Di Korupsi ?

27 January 2023
Next Post
Dua Tersangka Korupsi Dana BOS/BOP Jakbar Belum Diberhentikan

Dua Tersangka Korupsi Dana BOS/BOP Jakbar Belum Diberhentikan

Begal Bersenpi di Lampung Selatan Tewas Ditembak Polisi

Begal Bersenpi di Lampung Selatan Tewas Ditembak Polisi

MotoGP Italia: Marquez Sadar Diri Kesulitan Meraih Podium

MotoGP Italia: Marquez Sadar Diri Kesulitan Meraih Podium

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Djatinegara | Jatinegara

Portal Berita Djatinegara.com | Jatinegara

INFORMASI

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

KATEGORI

Ekonomi & Bisnis Gaya Hidup Hiburan Internasional Jatinegara Megapolitan Nasional Olahraga Opini Pariwisata Pendidikan Polhukam Teknologi Video

© 2022 djatinegaracom. All right reserved

  • Login
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Internasional
  • Jatinegara
  • Ekonomi & Bisnis
  • Megapolitan
  • Polhukam
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Pariwisata
  • Teknologi
  • Olahraga

© 2022 djatinegaracom. All right reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In